Agen Bola SBOBET Terpercaya kali ini menghadirkan informasi tentang Dunga Terbayang Pahitnya Kekalahan Final Piala Dunia dimana berita ini dipersembahkan oleh agen sbobet terpercaya indosbobet88.com. Apa yang terjadi dengan pelatih timnas Brasil tersebut? Simak berita selengkapnya.
Final Piala Dunia 1998 yang mengukuhkan tuan rumah Prancis sebagai juaranya ternyata memberi pengalaman menyakitkan bagi sang kapten timnas Brasil, Dunga. Pengalaman pahit tersebut tetap membekas hingga kini dimana ia akan kembali bertemu dengan tim Ayam Jantan dengan peran yang berbeda, yakni sebagai pelatih tim Selecao.
Laga persahabatan antara Prancis vs Brasil akan digelar hari Kamis (26/3) di Stade de France. Partai ulangan Final Piala Dunia 1998 ini membuka luka lama sang pelatih Selecao.
“Kalah selalu menyakitkan, terutama di final Piala Dunia. Tapi 1990 lebih menyakitkan karena seluruh tanggung jawab ditempatkan pada saya untuk empat tahun setelahnya,” ungkap Dunga.
“Kami ingin menang di 1998, tapi kami melawan negara yang menjadi tuan rumah Piala Dunia dan dengan pemain besar, dan itu sangat sulit.”
Lebih jauh lagi Dunga mengungkapkan bahwa timnya harus mengambil hikmah dan pelajaran dari pembantaian oleh tim Panser 7-1 pada semi-final Piala Dunia yang lalu.
“Kami harus belajar dari apa yang terjadi dan berusaha melakukan sesuatu dengan berbeda. Tentu kami juga bergantung pada kerja sama semua orang yang terlibat dalam sepakbola. Kami harus membuat kritik yang konstruktif, karena kami tak melihat semuanya,” imbuh Dunga.
Akankah deja vu tersebut mampu mendongkrak semangat Dunga dan tim Selecao untuk membalas kekalahan kala itu atau justru menjadi bayang-bayang mimpi buruk yang akan menjerumuskan mereka pada kekalahan? Ikuti update hasil pertandingannya disini.
Dunga Dibayangi Kekalahan Final Piala Dunia
 |
| Dunga - pelatih timnas Brasil (sumber: goal.com) |
Final Piala Dunia 1998 yang mengukuhkan tuan rumah Prancis sebagai juaranya ternyata memberi pengalaman menyakitkan bagi sang kapten timnas Brasil, Dunga. Pengalaman pahit tersebut tetap membekas hingga kini dimana ia akan kembali bertemu dengan tim Ayam Jantan dengan peran yang berbeda, yakni sebagai pelatih tim Selecao.
Laga persahabatan antara Prancis vs Brasil akan digelar hari Kamis (26/3) di Stade de France. Partai ulangan Final Piala Dunia 1998 ini membuka luka lama sang pelatih Selecao.
“Kalah selalu menyakitkan, terutama di final Piala Dunia. Tapi 1990 lebih menyakitkan karena seluruh tanggung jawab ditempatkan pada saya untuk empat tahun setelahnya,” ungkap Dunga.
“Kami ingin menang di 1998, tapi kami melawan negara yang menjadi tuan rumah Piala Dunia dan dengan pemain besar, dan itu sangat sulit.”
Lebih jauh lagi Dunga mengungkapkan bahwa timnya harus mengambil hikmah dan pelajaran dari pembantaian oleh tim Panser 7-1 pada semi-final Piala Dunia yang lalu.
“Kami harus belajar dari apa yang terjadi dan berusaha melakukan sesuatu dengan berbeda. Tentu kami juga bergantung pada kerja sama semua orang yang terlibat dalam sepakbola. Kami harus membuat kritik yang konstruktif, karena kami tak melihat semuanya,” imbuh Dunga.
Akankah deja vu tersebut mampu mendongkrak semangat Dunga dan tim Selecao untuk membalas kekalahan kala itu atau justru menjadi bayang-bayang mimpi buruk yang akan menjerumuskan mereka pada kekalahan? Ikuti update hasil pertandingannya disini.
Komentar
Posting Komentar